Wednesday, January 26, 2011

"Cara Cerdas Menguasai Eviews"

Alhamdulillah, biiznillah,buku pertamaku yg berjudul "cara cerdas menguasai Eviews" telah terbit... Penantian yg cukup panjang, tak membuat semangatku lantas surut dan sirna. Hal ini justru terus menegarkanku dalam tawakal Illallah...tak kan ada sesuatupun yg terjadi tanpa seizin Allah..

Buku pertamaku ini kudedikasikan teruntuk Bapak dan Ibu....
Luv u so much...
Jika saat ini ku belum bisa menghadiahkan kado terindah rangkaian bait2 ayat suci yang terekam dalam memori otakku ini, maka mungkin inilah yg bisa kuberikan....
Bapak...
terima kasih, karena selalu dengan giat mengantarkan aku ke TK seberang desa setiap pagi dengan sepeda pancal udikmu
terima kasih, karena selalu mendoa'akan aku di setiap sujud panjangmu
terima kasih, karena selalu menasehatiku ttg makna hidup

Ibu....
terima kasih yang sudah pernah menjewerku ketika aku malas belajar
terima kasih Ibu, yang telah mencubitku hingga lebam saat aku tidak bisa menyelesaikan soal matematika
terima kasih Ibu, yang telah memarahiku ketika aku dapat rangking dua ketika kelas 1SD dulu..
terima kasih Ibu, yang rela mengayuh sepeda pancal ke daerah kecamatan sore2, hanya karena aku ingin buku matematika warna hijau spt yg dimiliki guruku kelas 5 SD dulu...
terima kasih Ibu, yang selalu melarangku maen dengan kawan2 setelah azan maghrib tiba
terima kasih Ibu, yang selalu bangun ba'da subuh dan pergi ke pasar demimengisi perut kami agar tidak keroncongan...

Bapak...
Ibu....
semoga Allah meninggikan derajatmu di dunia dan akhirat
semoga Allah meletakkan jannah yg tinggi dan indah kepadamu

Bapak...
Ibu...
ingatkan jika aku salah
terus jewer aku jika aku menyimpang
karena hanya dengan cara itulah,mungkin Allah mengizinkan aku menjadi orang yang lebih berguna...

Jiddiyah, Ciri Kader Militan

http://www.islamedia.web.id/2011/01/jiddiyah-ciri-kader-militan.html

Islamedia - Tujuan da'wah jangka panjang adalah khilafah fil 'ardl. "Memimpin dunia." Untuk mencapai cita-cita besar itu diperlukan umat yang kuat dan hebat berbasis pada kader-kader militan yang bercirikan penuh keseriusan. Mereka mengutamakan kerja daripada hanya sekedar pandai mengkritik, berinisiatif daripada hanya menunggu perintah, memahami betul apa tugas dan perannya dalam hidup ini, dengan disertai usaha maksimal disertai dengan pendekatan diri kepada Allah dalam rangka meraih bimbingan dan pertolongan-Nya.

Definisi jiddiyah adalah: menjalankan tugas-tugas syar'i, tarbawi, tanzhimi, dengan cepat, tabah, mengerahkan seluruh potensi secara maksimal serta dapat mengatasi hambatan yang dihadapinya demi terlaksananya tugas tersebut secara optimal.

Syarat-Syarat Jiddiyah

Dari definisi di atas, maka jiddiyah memiliki 5 syarat:
1. Al-istijabah al-fauriyah (responsif)
2. Al-azmul Qowiy (kesungguhan yang kuat)
3. Al-mutsabarah (tabah dan ulet)
4. Taskhiru kullil imkanat (mengerahkan seluruh potensi)
5. Mughalabatul 'adzar (dapat mengatasi segala permasalahan hidup)

Al Istijabah Al Fauriyah

Kader militan adalah kader yang ketika mendapat tugas dan mendengar perintah dari qiyadah (pemimpin, murobbi, atau pembina) meresponnya dengan cepat-cepat tanpa ragu atau berkomentar, karena ia memahami bahwa tugas dan perintah yang datang dari qiyadah adalah untuk segera dilaksanakan bukan untuk didiskusikan.

Demikianlah para sahabat memahami perintah ketika turun ayat yang mengharamkan khamar (Al-Maidah : 90-91). Begitu mereka mendengar perintah untuk meninggalkan khanar langsung mereka tinggalkan seraya berkata intahaina.. intahaina.. (kami telah tinggalkan, kami telah tinggalkan). Contoh lain tentang perpindahan kiblat dari Masjidil Aqsho ke Masjidil Haram (Al-Baqarah: 143). Disaat mereka sedang sholat datang berita tentang berubahnya arah kiblat, mereka langsung berbalik arah dari menghadap utara (arah Baitul Maqdis) menjadi menghadap selatan (arah Ka'bah) sehingga masjid tempat mereka sholat saat itu diberi nama Masjid Qiblatain (masjid dua qiblat).

Dan contoh yang ketiga adalah mengenai para sahabat wanita dalam melaksanakan perintah menutup aurat (hijab) (QS An-Nur 31). Begitu mereka mendengar perintah memakai hijab melalui para suami mereka, langsung mereka laksanakan perintah itu. Selain itu masih banyak contoh-contoh lainnya.

Al Azmul Qowiy.

Aktifis dan kader dakwah harus memiliki semangat dan kesungguhan yang kuat, karena amanah yang diembannya sangat berat. Di antara do'a Rasul : "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ketidak berdayaan dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari hutang yang membelenggu dan tertindas oleh orang yang jahat." Dan Umar bin Khattab berdoa, "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ketidakberdayaan orang sholeh dan keberdayaan orang jahat."

Di dalam surat Ali-Imran ayat 146 Allah telah menjelaskan sifat kader militan: " Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. "

Para sahabat yang baru saja selesai perang uhud dalam kondisi luka-luka dan belum sempat istirahat menerima tugas baru yaitu mengejar pasukan musyrikin Quraisy dalam perang Hamra Al Asad, mereka melaksanakan perintah qiyadah (Rasul) walaupun harus dengan menandu dan menggendong sebagian sahabat yang tidak mampu berjalan. Kita tahu betapa sahabat Mush'ab bin Umair pada perang Uhud membawa panji pasukan Islam. Tangan kanannya putus terkena pedang musuh, lalu panji dipegang dengan tangan kiri, tangan kirinya putus kemudian ia merangkulnya dengan kedua sikunya dan ia terus maju sampai syahid.

Al Mutsabarah

Kerja da'wah adalah kerja besar yang tak kan berakhir kecuali dengan kematian. Perjalanan dakwah penuh dengan ujian, cobaan, tantangan dan rintangan. Tidak ada yang sanggup menjalaninya kecuali orang-orang yang telah menjadikannya tugas pokok dan utama yang tidak bisa dikalahkan dengan tugas apapun, keberlangsungan dakwah menjadi fokus perhatiannya seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, beliau tidak mengenal lelah, letih, capek, jenuh, atau malas. Beliau tidak pernah menyerah atau mundur.

Ketika orang-orang kafir Quraisy musuh dakwah mengancam untuk menghabisi nyawanya, ia berkata: "Demi Allah, sekalipun mereka dapat meletakkan matahari di samping kananku dan bulan di samping kiriku, aku tidak akan berhenti berdakwah dan meninggalkannya sampai Allah memenangkannya atau aku mati di jalannya.

Para sahabat generasi terbaik yang langsung di bawah arahan Rasul meneruskan jalan Rasul. Mereka berdakwah dengan meninggalkan kampung halaman, negeri dan tanah air, isteri, anak, dan harta benda sehingga panji Islam berkibar di seluruh dunia. Kehidupan mereka adalah jihad yang tak henti-henti dan pengorbanan yang tanpa batas dalam membela Islam.

Taskhir Kullil Imkanat

Da'wah menuntut para aktifis dan kader untuk mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki berupa pemikiran, harta, waktu, tenaga, jiwa dan raga. Sehingga tidak ada potensi yang dimilikinya kecuali telah diberikan untuk kepentingan dakwah.

Saat ini sebagian kader belum maksimal dalam memperjuangkan dakwah. Kita baru memberikan sisa potensi untuk dakwah, sisa waktu, sisa pikiran, sisa tenaga, dan sisa dana. Sehingga hasilnya pun belum terlihat nyata.

Allah telah mengingatan kita: "Katakanlah, "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah, Rasul-Nya, dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS At-Taubah 24).

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar." (QS At-Taubah 111)

Mughalabatul 'Adzar

Amanah dakwah hanya dapat diemban oleh orang-orang yang memiliki azimah (idealisme yang tinggi) bukan orang yang memilih tujuan yang rendah, senang dengan hidup santai dan rileks, memilih istirahat dan tidak mau susah. Da'wah hanya dapat dikerjakan oleh orang yang dapat mengalahkan udzur bukan pandai membuat udzur, berupaya maksimal untuk terus aktif di medan jihad dan memberikan kontribusi yang terbaik buat dakwah.

Salah satu contoh sahabat bernama Amru bin Jamuh, seorang tua renta yang kakinya pincang dan nyaris buta. Begitu mendengar seruan jihad, ia langsung menyatakan ingin bergabung dalam barisan para mujahidin walaupun ketiga anaknya melarang dengan alasan mereka sudah mewakili keluarga dan sudah sangat cukup udzur baginya untuk tidak ikut jihad. Tapi apa komentarnya? Ia berkata masalahnya adalah surga. "Apakah kalian dapat memberikan jaminan surga buat saya kalau saya tidak ikut jihad?" Hingga akhirnya ia mendapat restu dan do'a dari Rasul. "Ya Allah masukkanlah ia ke dalam surga dengan kakinya yang pincang!" Akhirnya ia mati syahid di medan perang. Ia tidak menjadikan udzur sebagai hambatan dan penghalang untuk ikut berperang. Walaupu tidak bisa angkat senjata, tapi dengan ia bergabung ke dalam barisan mujahidin, ia dapat menambah jumlah tentara. Walaupun ia tidak berhadapan langsung dengan musuh, ia dapat menjaga barang-barang milik tentara di belakang. Ia selalu berpandangan positif ingin memberikan kontribusi langsung dan nyata untuk dakwah.

Urgensi Jiddiyah

Jiddiyah merupakan sifat asasi serta akhlak yang harus dimiliki oleh kader dan aktifis dakwah yang telah berbai'at kepada Allah, menjual dirinya untuk hidup dan mati demi dakwah. Jiddiyah dalam dakwah merupakan suatu keniscayaan, karena hanya dengannya amanah risalah dan kewajiban dakwah akan dapat diemban dan terealisasi dengan maksimal.

Ciri-ciri Jiddiyah:

1. Menjaga dan memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang positif dan berguna untuk dakwah.

2. Menghindari dari banyak bergurau dan bercanda. Di antara wasiat Imam Al-Banna adalah: "Janganlah kamu bercanda karena umat yang sedang berjihad tidak mengenal canda. Demikian juga dengan Sholahuddin Al-Ayyubi yang berkata: "Sungguh saya malu kepada Allah melihat saya tertawa sementara Baitul Maqdis sedang berada dalam genggaman orang-orang salibiyin.

3. Memilih azimah 'idealisme' yang berat dan tifak memilih kemudahan-kemudahan karena dakwah tidak tegak di atas rukhsah.

4. Melaksanakan tugas dengan segera, tidak menunda pekerjaan hari ini sampai besok, tidak lambat dan tidak malas.

5. Selalu mengintrospeksi diri, memperbaharui janji kepada Allah dan selalu istighfar serta taubat atas segala dosa dan kesalahan.

6. Dalam kondisi siaga selalu menanti perintah.

Ikhwah fillah, jadilah aktivis harokah dan praktisi dakwah. Jadilah orang yang terlibat di dalamnya, bekerja secara produktif. Dan jangan menjadi orang yang pandai mengkritik.
(Mjlh Tarbiyah)

Ustadz Abdul Muiz M.A.

Tuesday, January 18, 2011

airasia.com

"Rohma..ada tiket murah ney..."
'oiya ker??? kapan deadlinenya?
"hari ini...."
'baiklah....emmmmmm....'
waduh...gimana ney ya...connection di kamar lagi ngadat, deadline tugas lagi...
'emmm..gimana kalo nanti malem aja'
"waduh....takut harganya berubah lagi"
"ayolah rahma..please..."
 baiklah.....
 --------------------------------------------

"Dek....bagaimana kabarnya? semoga sihat selalu. akak nak tempa tiket lah dek...buat 23hari bulan"
'oiya kak...boleh aja'
"berapa harganya dek"
'emmm..nanti rahma cek ya kak...rahma lagi g online'
"oiya tak ape, nanti kalau sudah tau, bagi tau akak ye..."
'iya kak.....'
2 jam pun berlalu

"dek....bagaimana? sudah tau harga tiketnya?"
'belum kak...rahma masih di jalan....ini lagi jalan ke mahalah'
"oh..ok...akak tunggu ya..."
'iya kak....'
waduh...udah maghrib lagi, ahhh...aq cek habis solat aja ah....
'kak...harganya RM300 one way, gimana? jadi beli tiketnya?'
 lama...
nananananannana...
g ada balesan...
akhirnya...
"wah..mahal ya...yaudah, kakak pikir2 dulu ya...."
emmmmm...lama juga ya mikirnya...
oh...1jam berlalu..oh....thesisku...oh...bab 2 ku....oh...
yaudah....pulang....(gaya nyengir dan bete abizzz)
"dek..bisa nyari'in harga tiket yg murah g"
 ohhhhhh.....aq lagi loading loadingnya nulis bab 2 neyyyy
aduhhhhhhhhhhh
ikhlas...ikhlas.....
---------------------------------------


niat awalku melayani pembelian tiket ini hanyalah atas dasar ta'awun...

Monday, January 17, 2011

Snack MARUKU

"Rahma!!!! Assalamualaikum!!!!

HATI TAK SELALUNYA BENING

Membaca surat yang tertulis rapi, seolah-olah sempat bertemu dan saling mengucap janji. Surat berisikan nasehat2 kebenaran..hati...yang tak selalu bening, yang tak selalu suci..Ya Allah, begitu mudahnya bibir ini mengucap, namun seringkali terlupa, apakah kaki, tangan, pikiran dan seluruh raga ini ada bersama untaian kalimat cinta itu...Ya Allah, tundukkanlah kami ketika kepala ini terlalu angkuh...dan jauhkanlah kami dari rasa rendah diri yang justru membuat kami pun terjatuh..

Kematian Hati PDF Print E-mail
Written by admin   
Friday, 13 February 2009 13:27
 Oleh : (Alm) Ustadz Rahmat Abdullah

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya. Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi. Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan tuhannya. Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada izin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang Allah berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan Allah atasmu.

Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudhu di dingin malam, lapar perut karena shaum atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.

Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.

As-shiddiq Abu Bakar Ra. Selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka," ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya kepada khalayak. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan banyak orang karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan ambisi pribadinya, atau tidak mau kalah atau tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dan kata.

Dimana kau letakkan dirimu? Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut, sampai sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat obyek ma'siat menggodamu dan engkau menikmatinya? Malu kepada Allah dan hati nurani tak ada lagi.

Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani bertambah tinggi. Rasa malu kepada Allah, dimana kau kubur dia?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU 25% mengaku telah berzina dan hampir separuhnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan perkosaan, walaupun pada saatnya mereka memperkosa.

Dan masyarakat memanjakan mereka, karena "mereka masih d ibawah usia." Mungkin engkau mulai berfikir, "Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan --bila engkau laki-laki atau sebaliknya (akhi dan ukhti)-- dicelah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh." Betapa jamaknya 'dosa kecil' itu dalam hatimu. Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat?"

Saat engkau mau muntah melihat laki-laki berpakaian perempuan, karena kau sangat percaya kepada ustadzmu yang mengatakan, "Jika Allah melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat?" Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama dan yang paling tinggi berteriak "Ini tidak islami" berarti ia paling islami, lalu sesudah itu urusan kesendirian tingga llah antara engkau dengan lamunanmu, tak ada Allah disana?

Sekarang kau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil. Justru engkau sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Kau yang tak mampu melawan berontak hatimu untuk tidak makan berdiri di tengah suatu resepsi mewah. Berbisiklah syaithanmu: "Jika kau duduk di lantai atau di kursi malam ini citra da'wah akan ternoda." Seakan engkau-lah pemilik da'wah ini.

Lupakah kau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter. Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, tak lain karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu. Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"-nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi, lalu dengan enteng mengatakan, "Itu maharku, Allah waliku dan malaikat itu saksiku," dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah? Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan, "Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam seperti ayah, bahkan lebih dekat lagi."

Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama? Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam organisasinya? Kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat masyarakat awam? Bukankah ini mengkomersilkan kekurangan masyarakat? Koruptor macam apa engkau ini? Semoga ini tak terjadi pada dirimu, karena kafilah yang pernah berlalu tak sunyi dari peruntuh bangunan yang dibina dengan susah payah.

Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka. Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada Amerika dan Zionis dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk makanan mereka, semata-mata karena nuansa "westernnya." Engkau akan menjadi faqih pedebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku". Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.

Mahatma Ghandi memimpin perjuangan kemerdekaan India dengan kain tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh kekanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana. Bila ia minta bangsanya mendongakkan kepala dengan bangga, maka 300 juta bangsa India akan tegak, walaupun tulang punggung mereka tak kuat lagi berdiri karena lapar dan kurang gizi.

Kini datang "pemimpin" ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil dan rumah mewah serta hidup di tengah gemerlap kehidupan selebritis. Saat fatwa digenderangkan, ummat tak lagi punya kemauan untuk mendengar. "Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku?"

Belajar Dari Keluarga Al-Qur'an

Belajar dari keluarga Al-Qur'an. Nampaknya itu yang kini aku rasakan. Kemana aja mbak Shochrul? Hari gini baru menyadari bahwa orang2 di sekitarmu itu adalah orang hebat. 

Memaksakan diri untuk bertandang ke library IIUM, mendapatkan pembelajaran yang luar biasa. Doktrin lama yg berkutat di hati 'mampukan aku menyampaikan kalimat2 hikmah ke orang lain, tapi keluarga tetap harmonis dan qur'ani' terjawab sudah. 

Lama...teman2ku berargument tentang hal ini, tapi karena kerasnya hati, aku belum sampai mengotak-atik profil Ibu yang satu ini. 

Terima kasih Ya Allah telah memberiku kesempatan seperti ini. 
Terima kasih Ya Allah telah memberiku waktu untuk semakin paham tentang makna hidup.

Tuesday, June 2, 2009


Perempuan Mozaik Cinta Ketulusan dan Pengorbanan

http://dinda3021.blogspot.com/ 

Perempuan hebat itu bernama Ibu Dra.Hj.Wirianingsih. Seorang ibu yang kutemui disebuah acara sebagai pemberi materi yang teramat memukau. Ternyata tak salah penilaianku itu yang menggelari dia sebagai perempuan hebat. Karena ternyata sosoknya diliput dimajalah Tarbawi 2007 edisi khusus yang bertema "Perempuan-Perempuan Mozaik Cinta Ketulusan dan pengorbanan " Subhanalloh dengan membaca liputan itu semakin lekatlah rasa kagum ini.Semakin cintanya aku karena Alloh pada ibu ini. Berikut tambahan informasi kehebatan beliau.

Dengan segudang kesibukannya yang antara lain sebagai Ketua Umum PP Salimah, Staf Departemen Kaderisasi DPP “PartaiDakwah”, Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) beberapa bulan lalu ia menjadi Anggota Delegasi RI disidang UNCSW ke 51 di New york Amerika. Amanah terbarunya sebagai Koordinator Panitia Hari Anak Nasional 2007 juga sekarang tengah menyusun tesis diprogram S2 nya dijurusan Psikologi. Beliau istri dari Bapak H. Mutammimul'Ula,SH (Komisi I, DPR RI) mampu mendidik anak-anaknya yang berjumlah 11 orang untuk cinta Al Qur'an, dengan tangannya dan izin Allah keseluruh anaknya bisa hafal AlQur'an,Subhanalloh. 11 amanah Allah itu adalah :

1. Afzalurrahman, 21 thn, smt 6 Teknik Geofisika ITB, Hafal AlQur'an sejak usia 13 thn. Sekarang masuk dalam program PPSDMS, Ketua Pembina Majelis Taklim Salman ITB, terpilih peserta Pertamina Youth Programme 2007 dari ITB.
2. Faris Jihady Hanifa, 20 thn, sms4 Fak Syariah LIPIA, hafal Al ur'an sejak usia 10 thn(mumtaz). Juara1 lomba tahfiz Al Qur'an 30 Juz yang diselenggarakan Kerajaan Saudi diJakarta 2003, Juara1 lomba olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ 2004.
3. MaryamQonitat, 18 thn, smst2 Fakultas Ushuludin, Univ AL Azhar Cairo, hafal AlQur'an usia 16 thn.Pelajar teladan/ lulusan terbaik Husnul Khotimah 2006.
4.Scientia Afifah, 17thn, kelas 3 SMU 28, hafal 10 Juz Al Qur'an, juara mengarang tkt SD seKab Bogor 2000, Pelajar Teladan, lulusan terbaik MTS Al Hikmah 2004.
5. Ahmad RosikhIlmi, 15 thn, kelas 1 MA Khusnul Khotimah, baru hafal 6 juz, Pelajar Teladan SDIT Al Hikmah thn 2002, Lulusan terbaik MTs AlKahfi 2006.
6. Ismail Ghulam Halim, 13 thn kelas 2 MTs Al Kahfi, baru hafal 8 juz, Juara Olimpiade IPA tkt SD Jaksel 2003, meraih 4 penghargaan al Kahfi 2006 (tahfiz terbaik, santri favorit, santri Teladan, Juara Umum) Ket OSIS Pesantren AL Kahfi
7. Yusuf Zain Hakim ,12 thn, kls1 Mts Al Kahfi, hafal5 juz. rangking1 dikelasnya
8. MuhSaihulBasyir,11 thn, kelas 5 SD IT Al Hikmah, hafal 25 juz
9. HadiSabilaRosyad, 9thn, kelas4 SDIT Al HIkmah, hafal2 Juz
10. Himmaty Musyassarah, 7 thn, hafal1 juz
11. Hasna, wafat usia 3thn 7bln. bulan Juli 2006

Kebaikan-Kebaikan Mereka Dalam Rumah Tangga
1. Mengajarkan Al Quran sejak usia 4 tahun. Doktrin yang ditanamkan dalam keluarga bahwa Al Quran adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Jangan terlalu mengandalkan sekolah. 2/3 keberhasilan pendidikan itu ada dirumah.
3. Keberhasilan pendidikan anak adalah hasil integrasi kedua orangtuanya. Bukan sekedar untuk ibu sementara bapak beraktifitas diluar rumah. Malah sebenarnya lebih besar tanggung jawab seorang ayah dibanding ibu. Contoh: Rasulullah memanggil ayah dari anak yang mencuri, bukan ibunya. Contoh ayah idaman dalam Al Quran = Luqman. Ibrahim mentarbiyah anak dan istrinya.

Yang di lakuakan Mereka dalam Keluarga :
Visi yang ada dikepala adalah anak-anak kami semuanya harus menjadi hafidz quran. Sehingga hal-hal yang dilakukan antara lain:
1. Kelliling jawa dan madura untuk melihat pesantren tahfidz terbaik. Pilihan jatuh dikudus. Walau orang mencibir untuk apa menjadi hafidz quran dan menitipkan anak dipesantren.
2. Tujuh tahun pernikahan tanpa televisi.
3. Setiap hari diperdengarkan murottal.
4. Sang ibu mengajar sendiri dengan Qiroati.
5. Nasihat sang suami yang mencerminkan kekuatan visinya sebagai kepala keluarga, "Bu kita harus berbeda dengan orang lain dalam kebaikan. Orang lain duduk kita harus sudah berjalan, orang lain berjalan kita harus sudah berlari, orang berlari kita harus sudah tidur, orang lain tidur kita sudah harus bangun. Jangan sedikitpun berhenti berbuat baik sampai soal niat. Kita tidak boleh lalai karena kita tidak tahu kapan Allah mencabut nyawa kita.

3 fase interaksi dengan anak menurut Imam Ali.
1) Tujuh tahun pertama = diperlakukan ia seperti raja . Masa pembentukan tumbuh kembang otak dan menyerap informasi.
2) Tujuh tahun kedua = perlakukan ia seperti tawanan perang dalam kedisiplinan. Masa penanaman sikap disiplin.
3) Tujuh tahun ketiga dan seterusnya = perlakukan ia sebagai teman atau sahabat
6. Para pakar mengatakan 7 sd 12 adalah golden age, usia emas. Saat itulah fase pembentukan sikap, perilaku, dan penanaman nilai yang paling penting.
7. Hafal Qurannya Hasan Al Banna 10 tahun, Yusuf Qordhoqi 10 tahun, Imam Syafii 19 tahun, Imam Ahmad 7 tahun.
8. Rosul menyuruh sholat diusia 7 tahun, dan bila sampai 10 tahun belum sholat maka pukullah ia.
9. Setiap menjelang tidur, ibu selalu menceritakan kisah-kisah para nabi dan rasul.
10. Jadwal dalam papan besar untuk belajar Al Quran bagi 11 anak.
11. Ba'da maghrib dan ba'da subuh adalah waktu interaksi dengan AL Quran. Ba'da subuh muraja'ah, ba'da maghrib hafalan.
12. Penghargaan yang tulus atas usaha anak, "Nak ibu bangga sekali dengan kamu, meskipun sulit tapi kamu disiplin menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari..."
13. Anak pertama dan kedua sejak usia 5 dan 4 tahun terbiasa bangun sebelum subuh sampai-sampai dikomplek perumahan DPR RI sikecil sudah bisa menghafal siapa saja anggota dewan yang jarang sholat shubuh berjamaah.
14. Tidak lupa membangun dakwah dikeluarga besar. Saat kedua orang tua all out diluar rumah, keluarga besarlah yang terlibat mengawasi anak-anak.
15. Caranya, rutin berkunjung kekeluarga besar untuk menjalin hubungan baik dengan mereka.
16. Kesulitan dimasa pembentukan adalah faktor keistiqomahan. Harus konsisten mengontrol.
17. Memagari anak2 dari pengaruh negatif. Ada aggreement dengan anak-anak kapan saat menonton TV (jam berapa, film apa, berapa jam, hari ahad bagaimana, dll) dan ada hukuman bila dilanggar(1st pelanggaran, di larang stel tvselama 3 hari,2nd pelanggaran selama seminggu, 3rd tv diletakkan diatas lemari saja) aturan berlaku termasuk untuk orangtua. Terkadang diingatkan, " Nak, hafalanmu banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu..."
18. Yang disebut keberhasilan itu bukan pada tercapainya tujuan, tapi pada proses. Yaitu komitmen dan konsistensi kita menjalaninya. Sementara sukses goalnya, kepada Allahlah kembalinya segala urusan.

Semoga dengan kisah ini bisa menjadikan inspirasi dan `itibar bagi para Ibu dan Ayah yang akan\sedang dalam mencetak generasi yang Qur`ani. Kepada Ibu Dra.Hj.Wirianingsih sekeluarga,semoga Allah Ridho,amiin..
Sumber : http://www.scribd.com/doc/6525040/keluarga-al-quran?autodown=txt

Saturday, January 15, 2011

Lelaki Akhirat


Brigade al-Qassam sangat ditakuti israel. Tak mudah memang menjadi anggota brigade ini, benar-benar mujahid pilihan. Tangguh, skill tempur yang tinggi, mental membaja, tekad yang kuat, dan semangat jihad yang senantiasa menggelora, bergemuruh di jiwa mereka, tak pernah padam, dilandasi keimanan yang kokoh dan keikhlasan dalam berjuang. Jika belum hafizh al-Qur’an (30 juz), tak bisa masuk dalam pasukan elit ini. Wajar jika israel gentar nyalinya, meski dipersenjatai dengan tank baja, senjata mutakhir dan pesawat tempur canggih pasokan amerika serikat. Tentara langit tentu berbeda dengan tentara bumi. Lelaki akhirat pasti berbeda dengan lelaki bumi. Prajurit fikroh dan aqidah pasti berbeda dengan prajurit dengan ambisi duniawi dan polutannya.

Suatu ketika seorang ikhwah diizinkan masuk ke terowongan bawah tanah milik Hamas. Disitu ia bertemu dengan satu katibah al-Qassam. Semua memakai penutup wajah, sehingga ikhwah ini tak bisa melihat wajah dan tak kenal siapa lelaki-lelaki akhirat ini. Berkali-kali ia membujuk agar diizinkan melihat wajah pasukan khusus ini, tak seorangpun yang membukanya. Melihat keinginan kuatnya, akhirnya satu persatu mujahid membuka penutup wajahnya, semuanya, kecuali satu orang. Ikhwah ini kembali membujuk, hingga menyebut nama Allah, barulah ia mau menampakkan wajahnya. Betapa terkejutnya ikhwah ini, termasuk sebagian mujahidin al-Qassam, karena lelaki terakhir yang membuka penutup wajah itu, yang tak ingin orang-orang mengenalnya, yang sering terjun langsung berjihad melalui terowongan bawah tanah itu, yang menggentarkan tentara israel la’natullah, ternyata adalah orang nomor satu di Pemerintahan Palestina, pejabat tertinggi negara, perdana menteri, Ustadz Ismail Hanniyah. Allaahu Akbar…Allaahu Akbar.

Ikhwah fillah,   

Sesungguhnya banyak kisah menakjubkan dari mujahid-mujahid ikhwan yang patut menjadi contoh dan penumbuh semangat kita untuk bergerak di jalan dakwah ini. Beliau yang di satu sisi berpenampilan rapi, berjas berdasi, memimpin rapat-rapat kenegaraan bersama menteri-menteri, menerima tamu-tamu negara, tapi di saat lain ia al-hafizh berada di dalam terowongan bersama lelaki-lelaki akhirat, ia adalah anggota brigade super khusus yang siap menggempur israel la’natullah. Begitu sulit merangkai kata menjelaskannya.

Ikhwah fillah,

Sementara kita disini merangkai amal demi amal, berharap dengan amal yang sedikit ini mampu membuat kita dipilih oleh Allah menjadi lelaki dan wanita akhirat, lelaki dan wanita surga. Maka kita malu jika lalai dalam ibadah, malu jika lalai menghadiri usroh dan liqo-liqo apapun termasuk atas keterlambatan hadir, malu jika amanah dakwah tidak sempurna kita tunaikan, malu jika tidak memiliki semangat dalam harokah ini, malu untuk menyusun kata atas seringnya udzur, malu jika masih memiliki prasangka negatif kepada ikhwah, qiyadah dan jamaah ini, malu jika kita masih memiliki lintasan harapan keduniaaan dalam dakwah ini, berupa ambisi jabatan, popularitas, maupun kepentingan-kepentingan pribadi. Lindungi kami ya Allah. 

Ikhwah fillah, yakinilah bahwa setiap apapun yang kita lakukan untuk dakwah ini, perjalanan kita menghadiri liqo di siang dan malam hari, ataupun rapat, aksi, silaturahim, maupun program dakwah lainnya, pasti dicatat oleh Allah SWT. Bahkan atsar atau bekas-bekas amal yang kita tinggalkan pun akan dikumpulkan Allah dalam Kitab-Nya. Ilmu dan nasihat yang kita sampaikan dalam halaqoh, ide-ide hasanah yang kita sampaikan dalam rapat-rapat…semua amal dan bekas-bekasnya itu, akan dikumpulkan lagi oleh Allah SWT. Allaahu Akbar.

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang telah mati dan Kami mencatat apa-apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang nyata (QS Yasin:12)

Oleh karena itu ikhwah fillah, berikan yang terbaik dalam setiap amal kita, berikan yang terbaik dalam setiap liqo’ kita, landasi setiap amal dan pembicaraan dengan keikhlashan, pasti Allah mencatat itu semua.

Sumber : milist PKPU 
http://indratri.blogspot.com/2011/01/lelaki-akhirat.html

Wednesday, January 12, 2011

Hari Ini Aq Belajar IKHLAS & KHUSNUDZON

wadu..
ikhlas dan khusnudzon
iya ya...
aq ini orangnya susah banget untuk ikhlas
ikhlas menerima semua hal yang ada
ikhlas g hanya ketika mendapatkan kenyataan yg "kurang meneyenangkan"
tapi ikhlas juga sangat dekat kaitannya dengan sesuatu yg indah

"jangan mengikat dunia dengan dekapanmu"


astagfirullah..
selama ini, aq masih memahami makna kata "dunia" ini hanya sebatas harta dan tahta
tapi ternyata, yg dimaksud "dunia" di sini juga termasuk "masalah-masalah" yang qta hadapi

so...
hari ini aq juga belajar "easy going" dalam menjalani hidup...