Belajar ekonomi di universitas Islam ternama menjadi tantangan tersendiri buatku. Terlebih, masyarakat telah memiliki high expectation terhadap para alumninya. Pulang-pulang, dan berkunjung ke kawan-kawan lama, malah mendapatkan ilmu luar biasa yang mendorong akal, hati nurani dan iman bergelut dan berkecamuk...
Banyak aktivis dakwah yang getol menjalankan bisnis yang menurut mereka halal, syar'i, dan tidak bermasalah. Banyak juga dari mereka yang telah merasakan nikmat dari hasil jerih payahnya. Membicarakan uang ratusan juta rupiah dalam waktu kurang dari satu tahun (tapi tentunya dengan kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa).
Hemmm...salut buat kawan-kawan atas usahanya.
Tapi...
Ketika pada giliran mereka mengajakku, alias "meng-closing", aku berfikir ribuan, jutaan ataupun miliaran kali....
Aku belajar syariah, dan aku tau tentang hukum MLM yang masih subhat dan debatable. Lagian, alasan terkuatnya adalah "hiihihihi" g punya duwit buat investasi segitu banyak...plus, aku lebih senang memfokuskan diri untuk belajar dan berbisnis riil...
Kalaupun aku telah tergabung di PT K-Link Malaysia & HPA, itu karena aku ingin berbagi manfaat terhadap produknya. Bagiku, mungkin agak sama ketika kita mempromosikan bank syariah. Saat ini, memang bank syariah belum sepenuhnya syariah, tapi itukan salah satu usaha untuk mencapai kesyariahan yang seutuhnya...
Nah, aku gabung di kedua perusahaan MLM itu karena keduanya telah mengantongi ijin syariah dari syariah advisor di kedua negara (Malaysia & Indonesia). Jadi, ya...main aman aja...
Tapi, permaalahan ternyata tidak berhenti sampai di situ. Segudang pertanyaan muncul dari kalangan ikhwah tentang MLM.....emmmm...mati aku....hihihihi...
Akhirnya, dengan keterbatasan ilmu yang kumiliki, aku berusaha menjelaskan ke mereka. Mungkin temen2, juga bisa lebih detail menyimak diskusi MLM di blog berikut:
http://jacksite.wordpress.com/2007/07/25/akhirnya-mlm-halal-dalam-islam/
Semoga kawan2 bisa lebih selektif dalam menentukan sumber mata pencaharian masing2...
No comments:
Post a Comment