Thursday, December 2, 2010

Pentingnya Bisnis bagi Muslimin

Benarkah bisnis itu penting bagi kaum muslimin? (1)
Tentu saja jawabnya ada "YA"....

Pertanyaan ini nampaknya sering didengar dalam perbincangan diantara kaum muslimin, atau bahkan mungkin pada kalangan non-muslim sekalipun. Ya…mungkin lebih tepatnya adalah haruskah kita berbisnis?

Untuk menjawab pertanyaan sederhana namun bermakna ini saya tentunya tidak ragu lagi untuk menyatakan “YA…dan bahkan HARUS” bagi setiap individu khususnya kita sebagi kaum muslimin untuk membuka bisnis.

Tentunya hal ini tidak dengan tanpa alasan yang jelas. Dan ini bukanlah menjadi suatu rahasia lagi bahwa Rasulullah saw sang uswahtun hasanah bagi setiap muslim  adalah seorang pebisnis. Begitu juga dengan sahabat perjuangannya, bunda Khatidjah binti Khuwailid, sang Ummul-Mu’minin yang merupakan seorang saudagar sukses dari suku Quraisy. Lebih dari itu, mayoritas dari para sahabat Rasulullah saw adalah seorang pedagang yang trampil dan handal. Sebut saja Abu Bakar As Siddiq, Zubair, .....

Jika orang-orang hebat dan dijamin masuk surga saja adalah seorang pebisnis, mengapa kita sebagai generasi penerus Islam tidak mengikuti jejak mereka? Padahal, Allah SWT sendiri bahkan menggambarkan keutamaan kehidupan akhirat dengan perumpamaan jual beli atau perniagaan seperti yang tersirat di surat As-Shaf/61: 10-13:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ* تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ* يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ* وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ*

”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman”

Selain itu, perlu kita ketahui bersama bahwa bisnis merupakan suatu pekerjaan yang paling mulia. Perhatikan saja dengan seksama dalam untaian hadist berikut:

سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَفْضَلِ الْكَسْبِ فَقَالَ بَيْعٌ مَبْرُورٌ وَعَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ (رواه أحمد)

Dari Hani' bin Nayar bin Amru ra berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya mengenai pekerjaan yang paling mulia. Beliau menjawab, 'Jual beli (bisnis) yang mabrur (sesuai syariat dan tidak mengandung unsur tipuan dan dosa) dan pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan kedua tangannya." (HR. Ahmad)

Tidakkah kita tertarik untuk mencari ladang rizki yang paling utama? Padahal dibalik suatu bisnis tersimpan berjuta rahasia keberkahan Allah SWT yang bisa kita gali. Dalam suatu hadist, diriwayatkan bahwa:

عَنْ حَكِيمٍ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا (رواه البخاري ومسلم)

Dari Hakim bin Hizam ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda; "Penjual dan pembeli keduanya bebas memilih selagi keduanya belum berpisah. Maka jika keduanya jujur dan saling menjelaskan dengan benar, maka akan diberkahi pada bisnis keduanya. Namun jika menyembunyikan cacat dan dusta, maka terhapuslah keberkahan jual beli tersebut. (HR. Bukhari – Muslim)

Keberkahan dalam mengais rizki tentunya menjadi dambaan setiap muslim, apalagi jika ternyata keberkahan itu menjadi jalan buat kita untuk berkumpul dengan para nabi, shiddiqin dan syuhada di akhirat kelak. Padahal buat mereka, tiada lagi tempat di akhirat melainkan surga seperti dalam rangkaian sabda Rasulullah saw berikut:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ التَّاجِرُ الصَّدُوقُ اْلأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ (رواه الترمذي)

Dari Abu Sa'id ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seorang pebisnis yang jujur lagi amanah, maka ia akan bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada'. (HR. Turmudzi)

Wah...berarti nyaris tidak ada celah bagi kita untuk berkata ”TIDAK” dalam menjawab pertanyaan di atas. So, tunggu apa lagi? Let’s do it now my dear!!!

By Shochrul Rohmatul Ajija  





No comments:

Post a Comment