Monday, August 8, 2011

Kawan


Kawan, tiada terasa langkah ini telah menggapai tepi
Masa-masa indah, ketawa ketiwi sana sini terlampau indah untuk dilupakan
Kawan, jasad ini harus pergi menggapai asa
Kata kamu, aku harus berani menghadapi kehidupan yang sebenarnya
Kehidupan yang jauh lebih berwarna dari langit kita

Kawan, hatimu & hatiku telah terikat dengan tali yang begitu kokoh
Jiwamu menegarkan aku saat aku terjatuh
Senyum kembangmu senantiasa mentrasferkan energi positif yang membuat aku lupa dari keluh kesah ini

Kawan, semoga rasa ini tidak terpupus hanya karena bentangan laut & tanah
Senyum itu akan terus merekah
Tawa itu akan selalu menggema menyelimuti setiap sudut mahalah kita yang tercinta
Kini, ijinkan aku memulai kisah baru dalam lembar kehidupan ini
Ijinkan aku menggoreskan pena dengan warna warni kehidupan yang nyata

Kawan, teruslah kirim merpatimu ke singgasana hatiku
Agar aku tau betapa engkau merindukanku

Kawan, selamat berjuang
Doa kita selalu bersama
Semoga ada masa buat kita
Untuk kembali bertegur sapa

Terima kasih kawan atas semua pelukan hangatmu
KL Sentral menjadi saksi pertama perjumpaanku denganmu
Mahallah Hafsah akan menjadi terminal canda saat kau melepas diriku dengan senyum merekahmu

Mari sama-sama menggapai asa
Dimanapun dirimu, diriku akan selalu mendoakanmu dalam setiap bait Rabithohku
Begitu juga sebaliknya, panggillah diriku saat kau bermunajah dalam setiap tetes Rabithoh di pagi & senjamu

Ayo kawan.…
Semoga kita akan bertemu dalam kondisi yang jauh lebih baik

Senyum kembang selalu dari diriku
Hafsah Collection….:) 


Friday, July 8, 2011

A Beautiful Mind

I just realize that movie I saw for the first time I had come in IIUM is talking about Nash equilibrium that I've learned at Dr. Gairu class. That's wonderful


For me, that's quite interesting to quote some comments from interviews done by a guy:
Many young people like this gentlemen interviewing Professor Nash are so full of pride and ego when it comes to intellect. Its so obvious he is not listening to What Dr. Nash has to offer for quite a bit of this interview. He is trying so hard to impress the man, without realizing how he is making full of himself. This is where Dr. Nash surpasses the great intellect itself. The experiences of life gave him calmness composure and freedom to breathe wisdom through his being. Cheers



Menjadi scholar yang humble tidaklah mudah. Akan nampak begitu jelas orang2 yang mencintai ilmu. Dia tidak gila. Hanya saja orang lain tidak bisa memahaminya...

Dari film ini, kita bisa belajar banyak. Terutama bagaimana sikap sang istri, Alicia Lopez-Harrison...
Thanks a bunch for Prof. John Forbers Nash


So now, I'm proud of you for introducing me a Nash equilibrium, a solution concept of a game involving two or more players, in which each player is assumed to know the equilibrium strategies of the other players, and no player has anything to gain by changing only his own strategy unilaterally.

Finally, u'll be the winner...




Saturday, June 18, 2011

Muhasabah Muslimah




Ukhti… tertutupnya tubuhmu Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri antum sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manismu.



Ukhti… Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang antum dapatkan, ataukah antum tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat.



Copas dari postingan FB kawan..

Friday, June 17, 2011

Beasiswa yang tertunda





Pagi yang begitu menawan. Bulir bulir embun masih terasa sambutannya yang lembut. Kunikmati anugerah Sang Maha Penguasa, Sang Maha Penentu nasib hamba-hamba-Nya.

Aku hanya bisa tersenyum dan sedikit menuangkan air kesedihan. Tak bisa kutampahkan semuanya karena aku tau tak layak bagiku untuk membubazirkan segala hasil Maha Karya-Nya.

Harapan untuk menggapai beasiswa kembali pupus. Entah kenapa, dari S1 aku tak pernah sekalipun lolos beasiswa yang aku dambakan. Aku bahkan sering merasa iri ketika melihat teman-temanku yang hebat bisa meraih beasiswa yang ia harap. Tak hanya satu beassiwa yang mereka kantongi, bahkan lebih dari itu.

Aku tak tau, mungkin itu adalah rizeki yang Allah turahkan untuk mereka. Allah memberi mereka kemudahan untuk mendapatkan itu semua.

Sementara aku, tak satupun beasiswa kudapat. Hanya beasiswa sendiri, beasiswa yang kukais dari bulir-bulir perjuangan. Kubuka berbagai macam bisnis demi menempuh jenjang studiku.

Astagfirullahaladzim…
Kenapa aku menjadi lemah seperti ini?

Harusnya aku bersyukur karena Allah sangat menyayangiku
Bukankah sudah lebih dari cukup bagi seorang anak penambang pasir & penjual sayur keliling seperti aku bisa merasakan dunia Master of Economics. Bukankah sudah cukup bagimu Allah telah member waktu untuk bertemu dengan para ahli ilmu? Bukankah sudah cukup bagimu duduk bersama orang-orang itu, duduk dan membincangkan ilmu yang begitu kau cintai? Bukankah sudah cukup kau merasakan nikmatnya dunia akademisi, sementara banyak dari temanmu yang tidak merasakannya meski mereka dari golongan orang berada?




Jangan pernah merasa tidak adil.
Allah sungguh Maha Adil
Allah tidak buta
Allah tidak tuli
Allah tidak bodoh
Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik buatmua
Sabar…
Sabar hai jiwa kerdil
Karena hanya dengan sabar yang diikuti keikhlasan, kamu akan menang.

Bukankah kamu sendiri yang selalu bilang di hadapan para mutarabimu
Sukses itu relative
Sukses itu bukan harta & kesenangan duniawi
Sukses itu bukan dengan banyaknya gelar yang kita sandang
Sukses itu bukan dengan banyaknya penghargaan manusia yang kau koleksi
Bukan…
Bukan itu semua

Bukankah kau telah membuat parameter2 kesuksesanmu sendiri
Bukankah kau telah cukup senang ketika Allah telah membawamu kembali ke dunia dakwah
Bukankah kau telah cukup senang ketika Allah menyelamatkan kamu dari bahaya dunia pemuda
Bukankah kau telah cukup senang ketika kamu tau bahwa Allah sungguh mmencintaimu

Jangan cengeng hai jiwa pengecut
Jangan bersedih ketika kamu dihardik manusia
Jangan bersedih ketika yang menolak kamu itu adalah makhluk
Jangan bersedih kawan
Bersedihlah ketika Allah membiarkan kamu sendiri
Sendiri dengan kesenanganmu

Emmm
Aku jadi teringat dengan ucap salah seorang kawan
“aku melihat kamu ini selalu menderita”
“lalu kapan aku melihatmu bahagia?”



Dalam hati kecilku berkata
“sungguh, saat ini aku sangat bahagia”
“lagipula, dunia ini bukanlah tempat untuk berbahagia”
“dunia ini tempat kita diuji, ujian yang tiada henti”
“lalu kapan kita harus berbahagia?”
“ya, ketika kita sudah lulus semua ujian itu?”
“lalu kapan masa itu tiba?”
“ketika malaikat maut menjemput dalam masa sujudmu”

---)|(---

Tuesday, June 14, 2011

Pentingnya Konsisten Dalam Bisnis

Noor Shodiq Askandar (Direktur Lembaga Manajemen Unisma)

Ada dua hal yang sering terjadi dalam bisnis yang dilakukan oleh pemula. Pertama, berpikir instan atas usaha yang dikelolanya “sukses dalam waktu sesingkat-singkatnya”. Bahkan bila perlu dengan melakukan berbagai cara. Akibatnya, hanya kesuksesan sesaat yang diperoleh dan kemudian usaha berakhir dengan tragis.

Mereka tidak memperhitungkan faktor risiko, membuat pembiayaan promosi yang terlalu besar karena keinginan cepat dikenal, sehingga alokasi dananya menjadi tidak seimbang dengan kebutuhan pengelolaan perusahaan yang lain.

Problem yang kedua, berhenti menjadi pebisnis karena usaha yang dijalankan tidak segera memberikan penghasilan. Atas kejadian ini, kemudian muncul perasaan putus asa, merasa usahanya tidak cocok, tidak berbakat dalam bisnis dan berbagai alasan lain. Selanjutnya mengambil keputusan “tragis” berhenti jadi pengusaha.

Di sinilah pentingnya seorang pengusaha menjaga konsistensi bisnis. Bahwa apa yang dilakukan perlu proses panjang. Berdasar salah satu hasil penelitian, di Indonesia hanya sekitar 40 persen pengusaha yang mampu menjalankan usahanya lebih dari empat tahun, dan hanya 20 persen yang kuat bertahan lebih dari enam tahun. Kenapa demikian?

Pertama, niat menjalankan bisnis sebagai upaya coba-coba. Ini kebanyakan dilakukan pemula bisnis. Ketika usahanya tidak mampu memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan, langsung ditutup dan bukannya melakukan evaluasi, mencari cara lain untuk bertahan hidup.

Kedua, bisnis dianggap sebagai usaha sampingan. Belum banyak orang yang mencoba menjadi pengusaha di Indonesia, kemudian menjadikannya sebagai pilihan utama. Kebanyakan ingin bermain aman, yakni menjadi pegawai juga mengembangkan usaha. Akibatnya mereka tidak fokus dan tidak menangani usaha dengan sepenuh hati.

Ketiga, kegagalan seringkali tidak dijadikan pelajaran untuk berubah menjadi lebih baik, akan tetapi sebagai peringatan untuk berhenti. Banyak orang merasa kalau gagal berarti tidak cocok. Padahal kalau dievaluasi banyak faktor yang menyebabkan kegagalan.

Agama mengajarkan bahwa setiap orang sudah ditentukan tingkat kegagalan dan keberhasilannya. Prinsip yang harus ditanamkan : Gagal satu kali dalam bisnis berarti menemukan setidaknya satu cara untuk menghindarinya dan lebih dari satu cara untuk berhasil. Bagaimana dengan Anda?

---)|(---

Saturday, June 11, 2011

Modal Usaha Kita

Mengatur Penggunaan Modal Usaha

By: Noor Shodiq Askandar (Direktur Lembaga Manajemen Unisma)


Banyak orang punya modal usaha besar, tetapi tidak berhasil mengelola bisnis secara baik dan akhirnya gulung tikar. Pun sebaliknya. Kenapa demikian? Salah satu penyebabnya adalah ketidaktepatan mengalokasikan modal usaha, sehingga terjadi kesalahan prioritas penggunaannya.

Beberapa pebisnis mengungkapkan, ada empat alokasi modal yang perlu mendapat perhatian agar usaha dapat berjalan dengan lebih baik.

Pertama, penggunaan modal untuk kepentingan organisasi usaha. Alokasi pada poin ini penting, terutama untuk usaha yang baru dimulai, tetapi juga tidak boleh diremehkan bagi usaha yang sudah berjalan. Misal pengurusan izin usaha, pemrosesan badan hukum baik di notaris maupun di Depkumham, biaya administrasi usaha dan lain sebagainya.

Kedua, alokasi untuk investasi aset tetap usaha. Pada item ini, seringkali pengusaha, terutama pemula dan pengusaha tradisional tidak tepat mengalokasikannya. Investasi untuk ini diperbesar dan tanpa terasa mengabaikan yang lain. Akibatnya ketika membutuhkan pendanaan, pengusaha mengalami kesulitan karena sudah terlalu banyak yang terserap pada aset tetap. Banyak orang membangun toko sangat baik dengan investasi yang besar, tetapi lupa ketika toko harus diisi dengan barang dagangan.

Ketiga, penetapan modal kerja yang akan digunakan dalam usaha, agar segera dapat dioperasionalkan. Alokasi ini penting, untuk dapat menggerakkan dan mendinamisasi roda usaha sehari-hari. Modal kerja yang terlalu kecil ditanamkan akan membuat usaha sulit berjalan normal, begitu juga jika terlalu besar akan menjadikan usaha kurang lincah. Di sinilah perlunya pengusaha menetapkan alokasi yang tepat agar tidak mengalami masalah di tengah jalan. Pengalaman pada bulan atau tahun sebelumnya, dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan item ini.

Keempat, pengusaha juga perlu memasukkan faktor yang tidak terduga dan risiko yang mungkin terjadi dalam pengalokasian modal. Situasi dan kondisi ekonomi yang tidak pasti di masa yang akan datang harus dapat diantisipasi seorang pengusaha. Sebab, bisa jadi tiba-tiba karena ketidaksetabilan ekonomi terjadi risiko yang tak terduga, usahapun akan tergulung karena kalah persaingan di pasar.

Akhirnya, agar dapat sukses dan berjangka panjang dalam usaha, pandai-pandailah mengalokasikan modal dalam setiap keputusan investasi bisnis. Bagaimana dengan Anda?

---)|(---



Wednesday, June 8, 2011

Malaysia

Ada Apa di MALAYSIA?


Negara persekutuan ini menjadi tempat pilihanku untuk menuntut ilmu Ekonomi Islam. Banyak orang menyebut “Maling Sia”, yang artinya “pencuri Indonesia”. Ironis memang, kata-kata tidak sedap ini harus terlontar dari negeri tetangga yang sesame muslim.

Tidak bisa dipungkiri, memang ini adalah luapan dari masyarakat Indonesia yang geram terhadap tindakan Malaysia. Termasuk jatuhnya Ambalat ke tangan Malaysia, padahal daerah itu sudah resmi menjadi bagian wilayah Indonesia. Termasuk juga beragam konflik yang timbul antara dua Negara ini, seperti penganiayaan TKI, pengklaiman warisan budaya seperti angklung & reog.

Namun, terlepas dari itu semua, entah kenapa hati kecilku tetap mantap untuk mengambil master ke negeri jiran ini. Yang menjadi alas an terkuatku adalah di sini banyak saudara sesama Muslim. Aku yakin, di sini aku akan menjumpai banyak Muslim yang baik seperti halnya ketika aku di Indonesia. Persaudaraan yang paling kuat adalah persaudaraan yang dijalin karena ikatan akidah. Itulah peganganku.


Alhasil, aku terdampar di IIUM (International Islamic University Malaysia), ato biasa disebut dengan UIA (University Islam Antarabangsa). IIUM ini unik. Dari namanya aja kita bisa tau kalo student maupun lecturer-nya dari berbagai Negara. Aku merasakan indahnya ukhuwah karena akidah. Banyak kudengar cerita tentang masuknya sahabat2 ke Islam, lalu mereka menempuh studi di IIUM untuk lebih mendalami Islam. Ada juga teman-teman asli Palestina, yang memang di”usir” keluarganya, agar mereka tetap bisa mempertahankan generasi Palestin.

Lalu, apa aja yang ada di Malaysia?
Emmmm…
Menarik…
Tapi karena student (alasan klasik masalah keuangan.com), aku g banyak muter2 Malaysia. Paling-paling yang aku tau ya Genting highland, KLCC, Masjid Jamek, Pasar Seni, Taman Pertanian Four Season, Johor Baharu, de el el. (lupaa…)



Nah, yang belum ada di Indonesia adalah LRT/monorail yang begitu rapid an teratur. Nyaman banget untuk keliling2 Kuala Lumpur. Cocok bagi kantong mahasiswa….qiqiiqq…

Apalagi ya, yg g ada di Indonesia…
Of course KLCC yak…twin tower/petronas, the tallest twin tower in the world. Pertama kali yang dikunjungi waktu sampek sini, ya di Petronas ini.

Terus apalagi ya..
Oiya, tempat air minum yang langsung sembur. Emmm…seger, airnya dingin..
Kalo di Mahalah, kami punya water cooler. Tapi ya gitu, sangsi dengan kehegiensian airnya. Cuman, kalo di tempat2 wisata, biasanya sih airnya lumayan bagus.
   



---)|(---

Chicken Chop

CHICKEN CHOP



Kenapa ya dinamakan chicken chop?

Terus terang, aku baru menemukan makanan kayak gini di IIUM. Chicken chop yang paling enak yang pernah kurasakan ya..chicken chop Hafsa. Enaknya kalo dimakan anget-anget. Kalo udah dingin agak eneg.

Kentang goreng, kol & wortel iris, mayones, black paper & saos adalah menu pelengkap chicken chop. Cukup dengan rm5, kalian bisa menyantap hidangan ini.

Cuman, jangan terlalu sering makan chicken chop ya kawan…
Apalagi yang punya masalah berat badan kayak aq…heheheh
Kalo untuk sekedar coba sih gpp

Selamat mencoba…

---)|(---
RAINBOW AT UIA




Meski tak sempat menyaksikan secara langsung, namun nampaknya suasana hari itu begitu menyenangkan. Kalo g salah sih sekitar pertengahan 2010, satu hari sebelum aq balik dari Surabaya.

Rainbow at UIA.



Mungkin ini judul yang tepat untuk mengungkapkan keindahan ini. Saat itu, kami harus pindah ke Mahalah Amenah karena Mahalah tercinta kami, Hafsa, tengah under painting.

Jadi teringat masa-masa pindahan dari Hafsa ke Amenah. Berapa ronde?? Hihihi…
Pemecah rekor paling banyak barangnya adalah sister communication dari tanah Minang, sementara peraih penghargaan yang paling sedikit barangnya adalah cik education tanah Rencong. Hehehehe…

Masa-masa di UIA yang tak akan terlupakan. UIA menorehkan beragam pembelajaran dalam hidupku.

Hidup tidak selalu mulus seperti apa yang kita sangka. Usaha keras bukanlah semata-mata menjadi kunci sebuah kesuksesan. Tapi lebih dari itu, ternyata izin Allah adalah yang paling utama.
Manusia sering merasa angkuh & mengklaim bahwa dirinyalah yang berkuasa. Jadi inget tausiah dari Dr. Mustafa Umar: jika kamu memanah, sebenarnya yang memanah itu bukan kamu. Tapi tangan-tangan Allah.



Jadi, intinya, apapun yang terajadi dalam kehidupan kita, prestasi-prestasi yang kita ukir, sebenarnya itu bukanlah absolutely hasil kreasi kita. Tapi sungguh, itu terjadi karena izin Allah.
Jika manusia menyadari hal ini, maka manusia itu akan malu untuk mengakui bahwa dirinya hebat. Sungguh, manusia itu tiada apa-apanya. Allah lah Maha Pemegang kerajaan baik di langit & di bumi.

---)|(---

Monday, June 6, 2011

Botok Tempe



Enak-enak revisi thesis, q inget botok tempe emakku…”Mak Sukamah”
Botok tempe dengan paduan pete jawa (yang kecil-kecil & ceplus ceplus makannya…hemmm & yg paling penting aman dari bau tak sedap..)
Ditambah ebi ato udang kecil
Terus parutan kelapa dari pohon di kebun belakang
Makan di siang bolong, nasi anget-anget
MasyaAllah
Nyummmmyyy
Uenakkk tenan rekkkk
Searching searching, untung koneksi iium community lagi asoi…
Ney resepnya:

Ingredients:
500 gr tempe potong serong kecil2
200 gr udang kupas
100 gr ikan teri
100 gr pete potong kecil2
450 gr (16 oz) kelapa parut
8 bh cabe hijau potong serong
1 bt sereh potong serong
50 ml minyak bekas goreng
Daun untuk membungkus
Lidi / tusuk gigi untuk menyemat

Bahan yang dihaluskan / diblend :
2 1/2 sdm cabe (sambel) oelek
5 bh bawang merah
4 siung bawang putih
1 sdt kencur
1/2 sdt terasi matang
2 sdt gula pasir
1 1/2 sdt garam
1 bh tomat
5 lbr daun jeruk purut

Directions:
Campur semua bahan dan bumbu, aduk sampai semua tercampur rata.
Bagi adonan menjadi 10 - 12 bagian, masing2 bungkus dengan daun pisang, lakukan seperti membungkus gado2 lalu semat dengan lidi.
Kukus selama 30 s/d 45 menit. Angkat. Botok tempe siap dihidangkan.