Wednesday, August 25, 2010

Akankah Engkau bosan dengan bujuk rayuku???

Bismillahirrahmanirrahim,

Allahu rahman. Allahu rahim. Allah yang menggenggam jagad raya. Allah yang memiliki kerajaan baik di langit maupun di bumi. Allah yang menghidupkan dari yang mati. Allah yang mematikan dari yang hidup. Allah yang menentukan nasib hamba-hamba-Nya. Allah yang Maha membolak balikkan hati. Allah yang hanya kepada-Nya lah hati ini tertaut.
Allah selalu cinta pada hamba2-Nya, termasuk aku. Cinta-Nya tak perlu siragukan lagi. Sungguh tulus dan tanpa pamrih. Dia tak pernah menagih padaku agar aku berkata cinta pada-Nya. Meskipun aku bertolak dari-Nya. Tapi Dia tetap mencintaiku.
Alangkah sombongnya manusia jika hatinya tak sedikitpun terketuk akan ketulusan cinta dari-Nya. Ya Allah..itulah yang kurasakan saat ini. Lihatlah!!! Betapa angkuhnya aku. Aku seringkali minta tambah dan tambah akan nikmat yang Kau beri. Rasanya hati ini tak pernah puas dengan kemudahan dan kasih sayang dari-Mu.
Sering pula ku balas cinta-Mu dengan tingkah yang justru semakin membuat-Mu cemburu. Tak jarang atau bahkan sering ku menduakan cinta-Mu. Pada dunia yang fana ini ku sering terlena. Lupa!! Lupa, bahwa akan ada waktu dimana Engkau memanggilku. Lupa bahwa akan ada tempat dimana Engkau menagih semua janji cinta yang pernah kuucapkan. Aku terlena dengan banyaknnya godaan dunia.

Ya Allah...
Sudah berapa kali ku duakan cinta-Mu. Satu? Dua? Tiga? Empat? Aku rasa tidak. Kurang itu... sudah banyak aku menduakan-Mu dengan cinta2 semu. Tatkala ku tersadar aku telah mendustaimu. Ku merajuk, merayu-Mu kembali agar tetap setia kepadaku. Ah betapa bodohnya aku, tanpa ku mintapun, Dia selalu setia menyayangiku.
Akankah Engkau bosan dengan segala bujuk rayuku? Akankah Engkau berpaling dariku? Sesungguhnya aku sangat mencintai-Mu. Tunjukkan bagaimana caranya agar aku selalu istikhomah mencintai-Mu. Tunjukkan caranya agar aku tak lagi terjebak dalam cinta nafsu dunia.
Hukum aku Ya Rabb. Hukumlah aku sekarang... dahulu, aku berjanji tuk setia pada-Mu dalam keadaan yang suci. Ku ingiiiin jika nnati masa itu tiba. Masa dimana kita kan bertemu di babak baru fase kehidupan. Aku ingin bertemu dalam keadaan yang suci, yang cantik, ku ingin berpenampilan paling baik di hadapan-Mu. Ku tak ingin membuat-Mu kecewa.
Sejak kecil, ku merasa kegagalan tak pernah menghampiriku. Hampir semua yang kurencanakan berhasil ya!!! Selalu tepat!!! Dan menurutku itu hanya perlu usaha kecil untuk meraihnya. Tak pernah kudapati ranking 2 selama ku ada di bangku sekolah dasar. Ranking yang perfect sellau kudapat. Hadiah buku sinar dunia sebanyak 5 biji sellau kudapat setiap ada panggung kenaikan kelas. Ku selalu membuat ibuku bangga ketika bercerita ke pembeli2 sayur dagangannya. Ku selalu membuat Bapak tersenyum ketika ditanya teman2 sesama kuli panggul pasir. Aku selalu disorot banyak orang. Dijadikan contoh bagi orang tua dalam mengajarkan betapa pentingnya pendidikan.
Kesuksesan itupun berlangsung hingga ku di bangku sekolah menengah. Sekali lagi itu hanya dengan usaha yang tak begitu besar. Ku bisa meraih ranking hampir perfect. Tanpa belajar rajin ku bisa meraih juara 3 pararel ketika lulus. Sungguh luar biasa!!!

Di bangku SMA pun ku meraih prestasi yang sama. Aku dipandang sebagai pakar matematika dan kimia. Olimpiade2 antar pelajar sering ku ikuti. Semua itu membuat orang2 di dekatku bangga. Oh. Indahnya hidupku. Aku punya banyak teman. Merasa selalu menyanjungku...
Tapi aku ternya lupa dengan satu hal. Aku lupa bahwa segala kesuksesan itu adalah berkat cinta Allah. Dia yang selalu mensuport aku. Tak henti2 nya dia memfasilitasiku. Ku tetap diberikan-Nya badan yang lengkap, yang tak sakit2an, oksigen2 masih lancar mengalir di setiap saluran darahku.
Kala itu, ku mulai menduakan cinta-Nya dengan sesuatu yang fana. Berapa kali? Sering? Aku tak pernah acuh dengan kekasihku yang sellau setia. Aku tak menghiraukan-Nya 100%. Cintaku terbagi dengan yang lain.
Namun, sungguh Engkau Maha Penyabar. Kau biarkan aku dengan tingkah bejatku. Ku gunakan pengetahuan agamaku sebagai tameng. Ku gunakan kemmapuan tilawahku sebagi pembangkit hawa nafsu. Astagfirullah...betapa bejatnya aku!!! Ku gadaikan imanku. Kuhalalkan segala yang menurutku indah...kala itu...
Hingga waktu Kau mempertemukanku kembali. Dengan orang2 yang senantiasa menjaga cintanya pada-Mu. Ku tersadar betapa mereka sangat encintai-Mu. Mereka sangat takut kehilangn-Mu....


Di jalan tarbiyah ku baru merasakan akan cinta-Mu.

Ya Rabb...
Akankah Engkau masih menerimaku?
Akankah Engkau masih menyayangiku?
Aku tak ingin menghianati-Mu lagi.
Ku ingin cintaku kembali utuh pada-Mu.
Ku ingin semakin dekat dengan-Mu.
Mudahkanlah jalanku untuk semakin mencintai-Mu
Ku tahu...
Tak mudah bagi seorang pendusta sepertiku
Kembali menemukan jalan yang terang untuk bermahabbah pada-Mu
Ku tahu..
Tak gampang orang lain menerima kehadiranku
Aku tidaklah sebaik seperti yang mereka pikirkan
Aku masih berusaha mencari jalan
Dari luar, mungkin orang mengaharpkan lebih dariku
Tapi sungguh
Aku masih mencari jalan kebenaran
Ku masih meraba jalan itu
Allah selalu menguji cintaku
Ia hadirkan makhluk yang menggoyahkan cintaku pada-Nya
Aku sudah tak sanggup lagi
Aku ingin berhenti dari perjalanan cinta yang fana
Ijinkan aku mencintai-Mu dengan jalan yang benar
Jagalah aku dengan sebaik2 penjagaan
Ijinkan aku Ya Rabb
Segerakanlah masa itu
Jadikanlah aku sebagai hamba yang sabar
Sabar dalam menjalani ujian terberat ini
Semoga masa berbuka itu
Akan segera tiba
Wallahu’alam bissowab
Semoga Engkau mengakublkan harapku ini


Amiin

No comments:

Post a Comment